Senin, 20 Mei 2013

Responding agama jain


Sejarah dan perkembangan agama jain
Agama jain adalah sebuah agama monastic kuno dari india. Agama ini menolak otoritas weda sebagaimana halnya agama budhha. Agama ini muncul  pada zaman wiracarita yakni masa akhir zaman brahmana, ketika ada perdebatan antara aliran teistis dan non teistis. Menurut Jhon A Hutchison agama ini juga agama budhha  muncul di zaman heresies (zaman pilihan) yang timbul karena dua alasan.
·         pertama karena waktu itu orang tidak mengakui adanya otoritas sacral Weda. Kemudian
·         kedua yakni pada waktu itu orang menolak batu ujian ortodoksi hindu yaitu apa yang disebut kasta.[1]
Perkembangan Jainisme
·         Pemikiran Mahavira disebar melalui padato-pidato dan ceramah-ceramah diberbagai kota di india. Dari perjalanannya itu kemudian pengikut jaina lebih kurang satu juta orang dan semuanya berada di india seperti agama hindu, pada keseluruhannya tara sosial dan penidikan mereka bersifat tinggi.[2]
·         Dewasa ini ada lebih dari 8 juta pengikut agama ini. Mereka terutama ditemukan di India. Secara sosial, biasanya para penganut Jainisme termasuk golongan menengah ke atas. Agama Jaina itu mewariskan bangunan-bangunan kuil yang amat terkenal keindahan arsitekturnya di India dan senantiasa dikunjungi wisatawan.[3]
·         Agama jinisme dikenal di Asia Selatan (India) dan disebarkan oleh Vardamina (546 SM) yang berasal dari keluarga yang  sangat berkuasa pada masanya.
Kitab Suci
Menurut Shri Krishna Saksena isi kanon Jainisme secara sistematik terdiri dari 12 anga, dan anga yang terakhir dibagi menjadi 14 purwa, 5 prakarana dan literature sutra yanglain. Menurujt jainisme kanon yang orisinal sejak zaman Thirtankara yang pertama terdiri dari dua buah buku suci yaitu, 14 Purva dan 11 anga. Namun akhirya keempat belas purva tersebut diperdebatkan antara sekte digambara dan svetambara, terutama karna hanya diberlakukan oleh sthulabadra. Kanon-kanon yang lain kurang begitu dipermasalahkan. Kemuadian kesebelas anga diatas terdiri dari 45 teks selain itu masih ada pula 12 upanga. 10 painna, 6 Chhedasutra, nandi dan anoyogdavara serta 4 mulasutra.[4]

Konsepsi tentang tuhan
·         jainisme menolak adanya tuhan yang dianggap sebagai pencipta atau penguasa dunia ini. Penyebutan ini didasarkan pada corak paha agama tersebut tentang apa yang disebut tuhan.
·         Jain mengakui keberadaan apa yang disebut sang “Maha Kuat”, namun mengatakan bahwa sang maha kuat tersebut termasuk pula manusia, semuanya terbelenggu dalam alam dosa dengan sedikit atau tanpa ada kesempatan untuk melarikan diri darinya.[5]
·         Jainisme merasa tuhan-tuhan itu tidak ada perlunya karena manusia sendiri mampu mencapai kelepasan melalui kekuatannya sendiri tanpa harus bergantung secara neurotic terhadap kekuatan-kekuatan lain diluar dirinya. Kedua, karena tuhan-tuhan itu malah seolah-olah dianggap sebagai hal yang dijelaskan berdasarkan prinsip-prinsip irasional.[6]

Konsepsi tentang alam

Jainisme menganut filsafat dualisme, yaitu membagi alam saemesta ini menjadi dua kategori:
·         zat yang hidup (jiva)
·          zat yang tidak hidup (ajiva). Ajiva memiliki lima substansi yaitu benda (pudgala), dharma, adharma, ruang (akasa) dan waktu (kala). Unsure jiva dan keenam unsure ajiva tersebut disebut denga enam dravya.
Menurut ajaran agama jain substansi jiva dan ajiva adalah kekal, tidak diciptakan, tidak ada permulaan dan tidak berakhir.

Etika penganut agama Jain
Masyarakat jainisme terdiri atas pendeta, biara dan orang kebanyakan. Hanya ada lima disiplin spiritual didalam jainisme. Di dalam kasus kependetaan disiplin ini benar-baner ketat, kaku dan sangat fanatik. Sementara dalam kasus orang umum hal itu bisa di modifikasi.
Untuk pendeta ada lima sumpah yang disebut “sumpah besar” (maha-vrta), sementara bagi orang umum disebut ‘sumpah kecil’ (anu-vrta). Kelima sumpah tersebut adalah
·         ahimsa (non kekerasan)
·         satya (kebenaran di dalam pikiran)
·         asteya (tidak mencuri)
·         brahmacharya (berpantang dari pemenuhan nafsu baik pikiran, perkataan maupun perbuatan)
·          aparigraha (ketakmelekatan dengan pikiran, perkataan dan prbuatan). Dalam hal orang umum, aturan ini bisa di modifikasi dan disederhanakan.[7]
Untuk orang awam ada 12 atauran yang semula berasal dari aturan pendeta. Keduabelas aturan tersebut adalah
1.        Tidak pernah menyengaja melenyapkan kehidupan dari makhluk ang berorgan indra
2.        Tidak pernah berbohong
3.        Tidak mencuri
4.        Tidak berzina
5.        Tidak tamak
6.        Menghindari godaan-godaan
7.        Membatasi jumlah barang yang dipakai sehari-hari
8.        Menjaga hal yang berlawanan dengan usaha untuk menghindari dari kesalahan-kesalahan
9.        Menjaga periode-periode meditasi yang telah dicapai
10.    Mengamati periode-periode penolakan diri
11.    Memanfaatkan periode-periode kesempatan menjadi pendeta
12.    Member sedekah
Umat awam juga memegagap prinsip ahimsa, dengan melakukan diet vegetarian dan selanjutnya melarang diri makan telor. Sekalipun etika awam sudah cukup bagi mereka yang ternassuk kelompok awam agama Jainisme, namun masih terbuka lebar kesempatan bagi kelompok awam ini untuk mengikuti etika pendeta yang lebih tinggi yang lebeih berat seperti:
·         Digvitapati                  : membatasi jarak antara yang dia inginkan dan dia tuju
·         Anarthadandavirati     : bergantununtuk mengikatkan diri pada segala sesuatu bahwa sesuatu itu secara ketat tidak melekat pada dirinya
·         Upabhogaparibhogaparimana :meletakan sesuatu pada ukuran tertentu terhadap banyaknya makanan, minuman, barang-barang yang di sukai dan menghindari isi samping dari keenakan-keenakan kasar atau badani.
 Selain itu kelompok awam juga tidak melarang melakukan empat disiplin sumpah yang di maksud siksavrata yaitu.
·         Desavirata       :mengurangi medan gerak yang di inginkan
·         Samayika         :menagung gerak dan tindakan yang berdosa dengan cara duduk tanpa bergerak dan fikiranya bermeditasi pada benda-benda yang mulia dan suci
·         Pausadhopavasa: hidup sebagai seorang pendeta setiap tanggal 8,14,15
·         Atithisamvibaga: memberi bagian bagi para tamu, memberi sedekah parapendeta apa saja yang mereka inginkan[8]

Kewajiban para Pendeta
Parsva dan Vardhamana Mahavira telah menetapkan limansumpah atauutara yang wajib di sampaikan oleh para pendeta secara ketat jika memang ingin bebar-bebar menjalankan usaha untuk memperoleh pengetahuan agung dan kebahagiaan abadi atau nirwana. Kesungguhan menjalankan lima sumpah ini di sebut diska. Sisi dari kelima sumpah tersebut adalah:
1.      Menghindari menyakiti atau membunuh mahluk hidup.
2.      Tidak melakukan kebohongan dan senantiasa melakukan kebenaran
3.      Menghindari diri dari perbuatan mencuri
4.      Menghindarkandiri dari menikmati kehidupan seksual dan keharusan tidak menikah.
5.      Menghindarkan diri darinsemua keinginan duniawi, khususnya kkeinginan untuk memiliki keinginan pribadi.
Para pendeta yang sudah memantapkan diri melaksanakan sumpah di atas  agar dapat bertahan dalam kondisi semacam itu , maka perlu di topangoleh tujuh disiplin didup.
1.      Harus menjaga asvara atau masuknya benda karma ke dalam juwa
2.      Untuk menghindaridosa, dia harus memperhatikan lima samiti yaitu berhati-hati ketika berjalan, berbicara, mengumpulkan sedekah, mengambil atau meletakan barang atau mengosongkan tubuh.
3.      Wujud penderita, sebagai akibat dari tercamurnya benda-benda ke dalam jiwa bagi seorang pendeta hendaknya ia memperoleh kebajikan
4.      Guna merealisasikan kehidupan suci yang benar-benar di cari oleh mereka itu maka di perlukan 12 refleksi
5.      Menjaga jalan hidup yang benar untuk mencapai kesempurnaan hidup dan wajib menghilangkan samasekali karmanya.
6.      Tingkah laku yang terdiri dari contol.
7.      Para pendeta melakukan kehidupan asketik atau melakukan kehidupan sederhana[9]

Praktek Ritual Agama Jain
6        Ritual penting
·         Samayik (kedaan keseimbangan) :adalah salah satu praktek ritual yang paling penting dari Jainisme di mana kami mencoba untuk mendekati jiwa kita. Selama samayik, kita duduk di satu tempat selama empat puluh delapan menit mengisolasi diri dari rumah tangga sehari-hari, sosial, bisnis, atau kegiatan sekolah.
·         Chaturvimsati (menyembah 24 tirthankara) :merupakan ritual keagamaan penting Jainisme. Ketika seseorang mencapai Sambhav di Samayik, orang berpikir tentang mereka kepribadian yang besar yang menunjukkan jalan `samta`. Yang berikutnya juga berpikir tentang Gunas mereka (karakteristik). Ini adalah konsep di balik chaturvimsati. Vandan (menawarkan salam ke saddhus (bikhu) atau sadvhis (bikhuni)
·         Selama vandana, kita tunduk kepada para biarawan dan biarawati dan mengungkapkan rasa hormat kita kepada mereka. Mereka adalah pemandu agama kita saat ini, dan preceptors. Sementara membungkuk, kita menjadi rendah hati, dan dengan demikian, ini membantu kita untuk mengatasi ego dan amarah.
·         Pratyakhyan (penolakan) :Ini adalah penolakan formal kegiatan tertentu, yang mengurangi atau menghentikan aliran dari karma. Pratyakhyan membantu kita untuk belajar mengendalikan keinginan kita dan mempersiapkan kita untuk penolakan yang lebih besar. Selain enam ritual penting diatas umat jain juga taat melaksanakan ibadah harian atau pemujaan harian yakni penyembahan terhadap berhala. dalam penyembahan berhala ada tiga tingkatan atau tiga taha yakni puja, vandan kirtan dan aarati.
Puja dalam penyembahan ini ada 8 macam yakni:
1.      Jala (Air) Puja: Air melambangkan laut.
2.      Chandan (Sandal kayu) Puja: Chandan melambangkan Pengetahuan (Jnan).
3.      Pushpa (Bunga) Puja: Bunga melambangkan perilaku. cinta dan kasih sayang terhadap semua makhluk hidup.
4.      Dhup (Dupa) Puja: Dhup melambangkan kehidupan pertapa
5.      Deepak (Candle) Puja: Nyala Deepak merupakan Kesadaran Murni atau Jiwa tanpa perbudakan atau Jiwa Dibebaskan
6.      Akshat (Beras) Puja: Beras rumah tangga adalah jenis biji gandum, yang non-subur
7.      Naivedya (Manis) Puja: Naivedya melambangkan makanan lezat
8.       Fal (Buah) Puja: Buah melambangkan Moksha atau Liberation
·         Puja khusus (poojan)
Ada beberapa macam puja khusus ini diantaranya yakni:
1.      Snatra puja : Ini melambangkan tirthankara yang mandi digunung meru bersama dewa dewi, poojan selalu dilakukan sebelum setiap puja, pujan, pada perayaan ulang tahun, selama pembukaan usaha baru, dan pindah rumah dll.
2.      Panch Kalyanak puja : Puja ini memperingati lima peristiwa besar kehidupan theTtirthankar itu. Puja ini dilakukan dalam setiap acara yang baik. Lima kalyanks adalah konsepsi, kelahiran, penolakan, kemahatahuan, dan Moksha.
3.      Antaray Karma puja : Ada delapan poojas, sangat mirip dengan Ashta Prakari Pooja. Dalam poojas, menyebutkan tentang, bagaimana orang yang berbeda menciptakan antraykarmas dan mereka mampu menghapus hambatan tersebut setelah melakukan poojas ini.
·         Pujan yakni Sebuah ritual panjang yang hampir berlangsung sepanjang hari dan dilakukan oleh orang-orang yang sangat terpelajar dan melibatkan banyak orang dalam upacara. Mereka dilakukan sesekali seperti saat baru upacara pembukaan candi, setelah penebusan dosa khusus seseorang seperti varshitap dll.



Perayaan Dlam Agama Jain
Festival keagamaan atau parvas biasanya menurut tanggal pada kalender lunar. Ini bervariasi dari dua belas hari dalam satu bulan untuk satu atau dua hari dalam setahun. Jain mengamati penebusan dosa dan melakukan praktik keagamaan dengan tingkat intensitas yang berbeda. Mereka penting dan hari-hari yang biasa terlihat adalah sebagai berikut.
·         Dua belas tithies:Dua belas tithis di setiap bulan-2, 5, 8, 11, 14 dan 15 hari masing-masing setengah
siklus bulan. Kebanyakan Jain mengamati lima hari, Shukla 5th, dua 8th dua hari ke
14. Jain shastra menunjukkan Aaushyaabandh untuk kehidupan selanjutnya terjadi pada salah satu dari hari-hari ini.
·          Hari Tahun Baru:Kartak shukla akam gautam berenang yang Keval ghyan hari
·         Ghyan panchmi:Ghyan panchmi - 5 hari Tahun Baru. Upaya terkonsentrasi terhadap menghapus ghyanavarniya karma. Kitab Suci disembah dengan besar pengabdian. Buku dibersihkan dan diperbaiki jika diperlukan.
·         Chaumasi chaudas:Tiga Shukla Chaudas di bulan Kartak, Falgun dan Ashadh.
·         Dev Diwali atau Kartak poonam:Akhir Chaturmas atau musim hujan-sadhus Restart vihar dan pegunungan shatrunjay membuka kembali bagi para peziarah
·         Mauna agiyaras:Ini adalah hari yang sangat menguntungkan sebagai benar-benar 150 Kalyanaks (dalam 10 bhumies karma) telah terjadi. Dalam Bharat itu adalah hari ulang tahun Diksha kalyanak dari 18th Tirthankar Aarnathj, kevalghyan kalyanak, untuk ke-21 Tirthankar Neminathji dan Kelahiran, Diksha dan Keval ghyan kalyanak untuk ke-19 Tirthankar Mallinathji. Setiap kegiatan relegious dilakukan pada hari ini lebih bermanfaat daripada hari lain. Terutama kita mengamati diam, tetap dalam meditasi sepanjang hari. Cepat dilakukan pada hari ini memberikan buah dari 150 puasa.

·         Poh dasmi: Tiga hari puasa (sebagian atau lengkap) jatuh pada VAD 9, 10 hari-11 margshirsh.Three kalyanaks dari 23 Tirthanker Parshvanathji di Magshirsh.
·         Navpad:Oli Parva - puasa parsial, satu kali makan sehari tanpa vigai, sembilan hari
berurutan dan meditasi diarahkan ke Navpad atau siddhachakra Aradhna, biasanya
jatuh pada (April dan Oktober) Lunar bulan Chaitra & Aso dari 7 hingga hari ke-15.
·         Mahavir Janma:Chaiitra shukla teras Anda simbolik snatra pooja dilakukan. Jain berkumpul untuk mendengarkan Pesan Mahavirs, presentasi dramatis Trishlas mimpi dan kelahiran Bhagwans.
·         Akshay trutiya:Vaishak shukla trija-Bhagwan Rishabhdev bisa mendapatkan yang tepat alm (denganair tebu) setelah 400 hari puasa. Jain memberi penghormatan kepada Palitana atau Hastinapura Tirth hari ini.
·         Paryushan parva:Parva ini dikenal sebagai raja semua parvas Kehidupan Mahavirs.Digmbers merayakan selama sepuluh hari - setiap hari selama 10 atribut nyata jiwa juga disebut Das-Lakshna parva.
·         Perayaan Diwali:Perayaan Diwali menandai peringatan Mahavira. Ketika Mahavir meninggalkan tubuh-Nya di bumi selamanya, itu adalah malam gelap Aso Amas. 18 Kings di jemaat memutuskan untuk menerangi lampu-Divas. Ini menciptakan cahaya yang luar biasa. menandakan bahwa pengetahuan Mahavir masih hidup.



[1] Ali, Mukti, Agama-agama di Dunia, (Yogyakarta: IAIN SUNAN KALI JAGA PRESS, 1988)h, 151
[2] Muhammad Mardiansyah, Agama Sikh Dan Jain, diakses pada tanggal 21 maret, dari http://ardiceper.blogspot.com/2012/05/agama-sikh-dan-jain.html
[3]. http://arifuddinali.blogspot.com/2011/12/jainisme.html.
[4] Ali, mukti, agama-agama di Dunia, h. 157
[5] Ali, mukti, agama-agama di Dunia, h. 158-159
[6] Ibid, h. 159
[7] I.B. Putu Suamba, Dasar-dasar Filsafat India, h. 319.
[8] Mukti ali.agama-agama di dunia 179
[9] Mukti ali. Agama-agama di dunia. 174-176

Tidak ada komentar:

Posting Komentar